Tuesday, June 29, 2010

a distant coma

this is an end
a scene where thoughts are being murdered
replaced with ignorance

i wont be writing anything for a long time
just read and doodling
is there should be a goodbye
it'll be for you silent readers whose existence on a question

may you guys had better life than ever...

Friday, April 2, 2010

bentuk lain dari kata 'tolong'

mendongak menatap langit
perasaan inferior
mereka yang menulis pikiran
mereka yang merekam cahaya
mereka yang disayangi
mereka yang tersenyum

terlalu banyak mengingkari janji
monolog untuk berubah, bertekad
tersisa sebagai mimpi
dihinakan sang waktu

kabur, pikiran suicidal

kadang terpikir akankah seseorang akan mengejarku
mengajarkan kembali konsep nilai, value
kembali percaya

tapi orang itu belum datang
akankah dia?

Tuesday, March 30, 2010

too much rain

it rains so much, i almost forget how summer is like
almost forget how to run around, laughing

Saturday, March 6, 2010

trauma

terdiam di lantai, membisu
dingin menggelitik tulang belakang
menutup mata
aku lelah berpikir

kukira distraksi dapat menyembuhkan
hanya anestesi lokal
pudar dalam hitungan jam
merusak ginjal, sia-sia

resistansi logika tidak cukup
terlambat

menunggu matinya pikiran
kembali ke sini, kamar gelap
tanpa refleksi
tanpa apapun untuk dilihat
serta tulisan


*mungkin aku tidak akan memilih
kau juga tidak peduli dari awal

Monday, February 22, 2010

hari ini tidak hujan

senja oranye hari ini
udara hangat setelah siang
matahari tenggelam di kejauhan
bukan awan kelabu seperti biasanya

aku hampir lupa akan oranye di langit
berubah dengan satuan menit
oranye merah yang bergradien hingga biru ganjil
terkadang ungu seperti hari ini

wajah dengan aksen oranye
dari mereka yang bersenda gurau
suasana hangat sebelum gelap

aku hanya sedang ingin menulis tentang senja hari ini
semoga esok senja ini datang kembali

Friday, February 19, 2010

sekedar tanggapan

di kelas tadi sore, dosen saya agak kesal
kesal dengan tingkah laku mahasiswanya
dengung dari percakapan diluar kuliah, cerita kemarin hari, dan lain hal
saya termasuk diantaranya

kemudian, dia menceritakan hal yang familiar
cerita tentang bangsa, generasi muda, intelektualitas
hal yang sama aku dengar dari ayahku
hal telah aku dengar berulang2 hingga nyaris hilang makna
dan menyusun antihipotesa darinya

ayahku punya istilah hidup prihatin
jamannya dimana mahasiswa adalah orang2 dari pelosok desa
mereka yang merantau ke kota dan bekerja keras demi cita-cita
mereka dengan segala keterbatasan
namun jaya kemudian pada masa sekarang

berbeda dengan kita yang bukan prihatin
dengan taraf hidup yang mapan
segala akses dan fasilitas informasi
menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bersenang-senang
lalu kemudian dilabeli manja

saya rasa ketika zaman dahulu mereka kekurangan materi
kita sekarang kekurangan moral

sulit untuk memiliki idealisme dan kemudian sukses
tidak seperti zaman dulu, dunia sudah berubah
ketika negara maju men-sabotase negara berkembang dibawah kendalinya
ketika budaya barat menjadi senjata untuk menurunkan moral generasi muda
ketika keadilan adalah milik yang berkepentingan
ketika pikiran manusia menjadi korup beramai-ramai
ketika kebenaran dan intelektualitas dikalahkan oleh kepentingan masing-masing

memikirkan hal ini merusak pikiran, tidak masuk akal,
namun itulah sistem yang ada. itulah yang terjadi hari ini

maka dari itu
untuk sekarang, janganlah dipikirkan semua sendiri
saya melihat wajah bapak2 yang lelah
pikiran-pikiran jenuh saat termenung
mengkhawatirkan hari ini dan esok

bukan putus asa, melainkan realistis
saya telah sedikit merasakannya
dan mungkin maaf saya ucapkan karena saya telah memilih tidak acuh
...


ps: saya harap tulisan ini tidak dapat memadamkan semangat bagi orang2 yg memilikinya