Thursday, May 28, 2009

aktor dengan rias yang tidak pudar

seorang aktor memainkan sebuah peran dalam drama kecil
drama yang berjudul kehidupan, beratapkan langit berlantaikan tanah
drama yang dimulai ketika mentari muncul dari balik layar yang dikerek perlahan
aktor kita pun muncul dari sisi panggung dengan riasan berantakan

sang aktor cukup lihai memainkan perannya sepanjang pertunjukan
walau sedikit lupa dialog, penonton tidak terlalu mempermasalahkannya
alunan musik pengiring berganti sesuai suasana
bukan lagu klasik kenamaan seperti mozart atau chopin yg bertempo cepat
melainkan musik instrumental yang monoton

ceritanya tidak terlalu ceria, bahkan cenderung gelap membosankan
penonton banyak yang sibuk dengan pikiran mereka sendiri, beberapa tertidur
namun pintu keluar belum terbuka

matahari diawal digantikan bulan untuk menggantung
hari ini kebetulan sang bulan dapat muncul
biasanya hanya layar hitam datar terbentang
bohlam bintang bintang sudah putus sehingga bulan itu tampak kesepian

drama berakhir dengan antiklimaks yang hambar
tepuk tangan seniatnya nyaris tidak terdengar
...


di belakang panggung, sang aktor menatap cermin untuk kesekian kalinya
warna riasannya tidak dapat pudar sepenuhnya, dasar rias murahan
sekian menit bisu dengan tatapan yang datar
dia tidak memiliki rumah, tidak ada tempat untuk berpulang

lampu dimatikan,
pintu dikunci,
dia tidur dibalik panggung

0 comments: